jam

Minggu, 11 Mei 2014

KEKEJAMAN ISRAEL

UNICEF Protes Perilaku Sadis Israel terhadap Anak-anak Palestina Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNICEF) dalam laporannya mengkritik perilaku tak manusiawi Rezim Zionis Israel terhadap anak- anak Palestina khususnya penangkapan mereka. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Israel di bumi pendudukan Palestina bukan hal baru. Berbagai lembaga HAM baik regional maupun internasional sampai saat ini berulang kali melaporkan pelanggaran nyata HAM oleh rezim Tel Aviv. Dalam laporannya, mereka mengecam brutalitas Israel terhadap bangsa Palestina. Meski demikian, perilaku Israel terhadap anak-anak Palestina di Jalur Gaza melebihi pelanggaran terhadap HAM dan bahkan cenderung mengarah kepada kejahatan terhadap kemanusiaan serta melanggar perdamaian. Israel selama satu decade lalu menangkap lebih dari tujuh ribu anak Palestina. Sementara Israel bukan saja menolak memberikan dalih rasional aksi mereka menangkapi anak- anak Palestina, bahkan rezim illegal ini pun tak segan- segan memperlakukan dengan sadis anak bangsa tertindas ini serta melecehkannya. Sikap Tel Aviv ini menuai kritik pedas dari UNICEF. Kebencian Israel terhadap anak- anak Palestina dan upayanya untuk menangkapi anak tak berdosa ini sangat besar. Baru-baru ini, televisi ABC Australia menyiarkan film dokumentar terkait latihan Zionis untuk menangkap anak-anak Palestina. Bahkan televisi ini saat menyiarkan film dokumentar tersebut mengingatkan pada warganya bahwa mungkin saja film ini memuat pemandangan yang menyakitkan. Selain perilaku sadis Israel terhadap anak-anak Palestina, isu lain pelanggaran HAM rezim ilegal Tel Aviv terhadap anak-anak ini adalah ancaman kematian bagi mereka akibat minimnya fasilitas kesehatan dan pemanas. Minimnya fasilitas medis dan obat-obatan di Jalur Gaza merupakan isu yang kerap diperingatkan oleh berbagai lembaga internasional. Namun Israel senantiasa menutup mata terhadap masalah ini. Pemutusan listrik dan kelangkaan energi kian menambah penderitaan warga Gaza. Kelangkaan listrik di Gaza juga menyebabkan kesulitan warga menikmati pemanas ruangan. Akibatnya anak-anak paling rawan mengalami sakit. Masalah pendidikan juga tercatat sebagai kesulitan yang dihadapi anak-anak Gaza, karena selain gedung sekolah di kawasan ini luluh lantak akibat bombardier jet tempur Israel, lembaga pendidikan di kawasan ini juga terpaksa meliburkan sekolah-sekolah yang masih tersisa akibat serangan masif rezim penjajah ini. Kendala yang lain yang paling menyedihkan yang dihadapi anak-anak Palestina adalah kehilangan orang tua akibat brutalitas marathon Israel. Kehilangan orang tua selain membuat anak-anak Palestina terancam krisis kehilangan keluarga, mereka juga terancam kemiskinan dan kelaparan. Poin penting di sini adalah protes dan kritik organisasi regional dan internasional atas perilaku tak manusiawi Israel terhadap anak-anak Palestina sampai saat ini belum juga mampu memaksa Tel Aviv menghentikan kebengisannya. Hal ini disebabkan laporan berbagai lembaga ini tidak memiliki jaminan pasti dan kuat untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, Israel masih tetap saja melanjutkan pelanggaran nyata terhadap hak-hak anak- anak Palestina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar